Jumat Religius di MAN 2 Bogor: Sholat Dhuha Bersama dan Tausyiah Inspiratif Jumat Religius di MAN 2 Bogor: Sholat Dhuha Bersama dan Tausyiah Inspiratif Bersama Ustadz Ahmad Nasyruddin
Jumat Religius di MAN 2 Bogor: Sholat Dhuha Bersama dan Tausyiah Inspiratif

Bogor – Suasana khusyuk dan penuh kehangatan iman terasa pada Jumat pagi, 17 Oktober 2025, di lingkungan MAN 2 Bogor, saat kegiatan Kokurikuler Jumat Religius dilaksanakan dengan penuh semangat oleh seluruh warga madrasah. Rangkaian kegiatan diawali dengan Sholat Dhuha berjamaah, dilanjutkan dengan tausyiah inspiratif yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Nasyruddin, salah satu guru sekaligus pembina keagamaan di MAN 2 Bogor.

Dalam tausyiahnya, Ustadz Ahmad Nasyruddin mengangkat tema penting tentang kedudukan anak shaleh dalam pandangan Islam, serta kaitannya dengan kebahagiaan orang tua di dunia dan akhirat. Ia menyampaikan bahwa:

``Anak yang shaleh itu adalah anak yang mendoakan orang tuanya. Allah akan kumpulkan mereka kembali di surga-Nya.``

Mengutip firman Allah dalam QS. At-Tur ayat 21:

``Dan orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka...``

Ustadz Ahmad Nasyruddin  juga menegaskan bahwa doa seorang anak shaleh adalah salah satu amal jariyah yang terus mengalir kepada orang tua, bahkan setelah mereka wafat. Dalam hadis disebutkan bahwa:

``Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya.``

Beliau juga mengingatkan bahwa doa anak yang shaleh akan dikabulkan oleh Allah, dan bahkan anak-anak yang belum mencapai usia baligh pun, menurut beberapa khabar, dapat menjadi sebab orang tuanya masuk surga.

``Sesungguhnya anak yang meninggal dalam keadaan kecil akan memegang baju ibunya dan membawanya ke pintu surga,`` ujar beliau menyitir salah satu khabar.

Menghadapi Ujian Dunia dengan Hati yang Tertambat pada Akhirat

Dalam bagian akhir tausyiahnya, Ustadz Ahmad Nasyruddin mengajak para siswa dan guru untuk merenungi makna ujian hidup, baik berupa kenikmatan yang dikurangi, pujian yang menipu, maupun hati yang lalai dari akhirat.

``Ada orang yang diuji dengan pujian manusia. Hatinya merasa tenang di dunia, tetapi lupa akhirat. Kita harus ingat, segala sesuatu yang hilang masih bisa terganti — kecuali Tuhan. Tidak ada pengganti selain Allah``  tegas beliau.

Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama yang dipanjatkan agar seluruh siswa MAN 2 Bogor menjadi anak-anak yang shaleh dan berbakti kepada orang tuanya, serta mampu membawa kebaikan bagi keluarga, masyarakat, dan agama.


 Sebuah Langkah Membentuk Karakter Religius

Program Jumat Shoilay ini merupakan bagian dari kokurikuler rutin MAN 2 Bogor yang bertujuan menanamkan nilai-nilai spiritual dan karakter islami kepada siswa. Kepala madrasah, para guru, dan tim kurikulum berkomitmen untuk terus menjadikan madrasah sebagai ruang tumbuhnya generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.

``Semoga setiap Jumat menjadi momentum pembinaan akhlak dan iman bagi seluruh siswa,`` ujar Waka Kurikulum, Bapak Iqbal Hidayat Noor, M.Pd, selaku penanggung jawab kokurikuler.

 



Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)